Pages

Sunday, May 20, 2012

Cari kerja itu gak gampang... (2)

Lanjutan dari blog sebelumnya...

Oke di hari Final Interview, dengan full of confidence, full of hope, full of excitement ..saya sempat gak menyangka kalau emang diterima betapa senangnya dan cepatnya dapat kerja..

By the way, saat interview saya sempat berkenalan dengan pelamar lain yang lebih berpengalaman dari saya dan sedang mengajar di salah satu sekolah internasional juga. Di final interview ini saya bertemu lagi dengan cici ini, kami sempat mengobrol dan saya akhirnya tahu di interview tahap pertama saya tidak disuruh demo teaching padahal setiap akan melamar jadi guru pasti harus melewati tes ini tapi saya tidak. Saya sempat bersyukur untung gak disuruh demo teaching karena saya juga belum siap dan masih blank ngajar di depan itu kayak gimana tapi lewat juga malah dipanggil untuk final interview...

Saatnya tiba final interview, saya pikir saya akan ketemu dengan kepala HRD tapi tak disangaka saya dibawa ke ruangan untuk interview dengan Kepala Direktur Yayasan dan Kepala SD (lupa jabatannya apa yang pasti ibarat kepala paling tinggi di sekolah itu). Seorang ibu yang mungkin menuju 40 tahun dan seorang bapak yang lebih tua mungkin menuju 50 tahun. Saya di tes ulang lagi disuruh memperkenalkan diri dengan bahasa Mandarin, saya sempat bingung dan jadi kesal mungkin disini letak kesalahan terbesar saya. Kemungkinan emosi ini terbaca oleh si Ibu. Karena dalam pemikiran saya kenapa saya di tes ulang yang sama dengan tahap pertama, seakan-akan interview tahap pertama dengan Wakil Kepsek SD itu tidak berlaku atau useless, tapi saya tetap jalani dan saat saya berbicara dalam Mandarin jauh lebih  baik dari interview tahap pertama. Selanjutnya, seakan tidak percaya saya mampu dan level hasil belajar saya hebat atau tidak, Bapak itu menyuruh saya membaca tulisan kaligrafi yang berada di belakang saya, tentu aja saya gak bisalah..! Saya langsung bilang level Mandarin saya belum sangat tinggi hanya level menengah, belajar 1 tahun gitu gak sampai tinggi-tinggi amat levelnya..tapi dipaksa baca tulisan yang kayak benang kusut itu..akhirnya saya cuma bisa baca 1 atau 2 karakter pertama terus gak tau terus ada yang bisa baru dibaca, akhirnya ngeliat saya kayak gitu langsung disuruh STOP.

Okay...ini salah satu yg bikin saya down abis dan sebel juga tes Mandarin apaan tuh. Akhirnya mereka tes bahasa Inggris, mulailah percakapan dalam Bahasa Inggris yang pertanyaannya lagi-lagi sama dengan interview tahap pertama kemaren, saya jadi makin sebel pertanyaan diulang-ulang jadi gak sabar cuma dalam hati aja sih. Sampai pada pertanyaan yang menurut saya menjatuhkan penilaian si Ibu terhadap saya: "What do you see in children??"..Saya diam lama, berpikir apakah saya jawab "because they' re cute, innocent?" jawaban apa yang keliatannya gak dangkal, gak tau mau jawab apa..sampai saya akhirnya menjawab "because I like teaching from children to adults, so I would like to apply and share my knowledge."(gak nyambung!) tapi saya blank mau jawab apa. Apa yang saya lihat dari anak kecil selain mereka itu lucu and polos? agak menyesal dengan jawaban yang udah keluar tapi gimana lagi, pertanyaannya terlalu dalam dan gak penting, pada intinya saya suka anak-anak alasannya abstrak. Kesalahan saya adalah saya emosi dan saya merasakan itu, emosi karena menurut saya pertanyaan yang sama diulang-ulang, tesnya gak penting. Akhirnya saat ditanya "apakah ada pertanyaan? "saya tanya "tujuan interview ini apa? " tapi ya gak emosi dengan senyum habis saya gak tau mau tanya apa lagi soalnya semua udah jelas dari website dan interview tahap pertama. 

Dari begitu cepatnya interview saya sadar pasti gagal nih, soalnya itu berarti para interviewer gak tertarik. Tapi masih berharap-harap semoga ada bintang keberuntungan memihak saya. Tetapi sampai 1 bulan lebih saya tidak dipanggil lagi, lalu saya bertanya dengan cici yang melamar di sekolah itu juga dia sudah dipanggil lagi 2 minggu sesudahnya membicarakan gaji dan peraturan sekolah. Tapi, karena rasa penasaran yang besar dan keras kepada gak terima ternyata saya ditolak! Maka, saya kirimlah email terima kasih dan bertanya bagaimana proses selanjutnya, tetapi dicuekin..alias gak dibalas sama sekali...ya sudahlah, let go. Waktu itu rasanya seperti patah hati ..lebih parah dari jatuh cinta trus patah hati..*lebay* yang pasti kecewa.

Maka dari itu pelajaran dari interview ini bakal saya ingat, karena interview kali ini juga baru awal2 pengalaman interview jadi belum pengalaman jawab pertanyaan-pertanyaan. Hal-hal yang saya petik dari interview kali ini adalah:

@ harapan-harapan yang terlalu tinggi bisa menghancurkan performance kita, kalaupun sampai di final interview maka itu jangan over confidence akibatnya kita jadi menyepelekan interview tersebut.

@ Jaga emosi apaun yang ditanya atau sikap dari interviewer harus sabar dan senyum.Saya punya karakter tidak sabaran dan gak suka bertele-tele makanya lagi melatih supaya bisa kontrol emosi hehehe..

@ Hati-hati dengan expected salary yang diisi di form, sebaiknya tuliskan range dan jangan terlalu tinggi (range di atas 5 juta itu gak mungkin buat gaji guru sekalipun guru di skul international masih berkisar di bawah 5 juta apalagi masih non-experience; kecuali kalau skul international yang kita mau lamar sudah punya nama beken, banyak murid, dan stabil bisa dapat di atas 5 juta)apalagi yang belum punya pengalaman seperti saya walaupun secara pendidikan sudah menunjang, lebih baik tulis gaji yang sedang-sedang aja terus dikurungin negotiable.

@ Persiapan interview itu penting, mau berapa kalipun pernah diwawancara tetap harus persiapan!

@ Kalau ditolak atau gagal interview jangan putus asa, lamar lagi ke tempat-tempat lain dan lagi.. 

3 comments:

rummaan said...

terima kasih sudah berbagi cerita da n pengalaman..
smoga bisa kerja di tempat yang terbaik.. aamin

entiek said...

Makasi dah sharing. Jd saya juga bisa semakin mempersiapkan diri sebelum interview.

Unknown said...

Sis kalau boleh tau, sis interview di sekolah mana ya? Pengen banget nih nanya2 lebih lanjut, bisa kontek ke mana ya sis? :)